Sumber gambar: di sini |
Dilarang Copas yaaaa... cerita berikut murni imajinasi penulis^^
Copiright by AnaSetyo
---------------------------------------------------------------------
Kirana meletakkan ranselnya
di kursi di samping tempat tidurnya, setalah hari panjang yang ia lalui, hanya
rasa lelah yang tersisa... Ia berbaring mengatur nafasnya seraya berharap agar
sedikit dari rasa lelahnya itu berkurang.
Masa lalu itu kenapa terus
membayanginya, bahkan ketika ia sudah ingin berhenti, berhenti memikirkannya,
namun bukannya berhasil melupakan, malah kepingan kenangan itu tiap hari makin
tampak jelas di benaknya, apalagi setelah bertemu dengan Anita pagi itu, Anita
sahabat dekatnya membawa kejutan yang tak pernah terpikirkan olehnya, kenapa
harus dia? Kenapa?? Kata orang dunia memang sempit... Tapi apakah harus
sesempit ini... Bukan, bukan ia tidak bahagia sahabatnya yang tidak pernah mengenal pacaran itu akhirnya
mengenalkan lelaki yang akan jadi calon suaminya, bukan... Hanya saja kenapa
lelaki itu harus dia, harus dia... Adit, sahabat Dito, Dito mantan kekesihnya,
yang sangat perhatian dengan Dito, ia bahkan yang paling membenci Kirana saat
hubungannya dengan Dito berakhir, Adit menyalahkan Kirana atas apa yang terjadi
pada Dito pasca putus dengannya, bahkan tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi
antara ia dan Dito.
Kirana hanya bisa diam saat
itu, tatkala Adit menghujaninya dengan kebencian yang bertubi-tubi. Tatapan sinis, juga perkataan
yang bisa menembus bagian terdalam ulu hatinya, jika saja perkataan itu bisa
menjelma menjadi anak panah, ia selalu tepat sasaran untuk memporak porandakan
hati Kirana. Adit dengan segala tingkah polahnya saat itu telah membuat Kirana
seolah menjadi orang yang paling berdosa, karena telah memutuskan hubungan
dengan sahabat tercintanya itu.
"Orang sebaik Dito,
memang gak pantes dapat cewek kayak kamu, yang bisa seenaknya mempermainkan
hati cowok." Kata-kata Adit saat itu berkelebat dalam benaknya. Adit andai
kamu tahu, andai... Dan semua itu hanya bisa dikenang oleh Kirana.
Malam beranjak mengiringi
kegundahan hati Kirana hari itu... Semoga esok pagi semua jadi lebih baik,
semoga... Do'a Kirana dalam hatinya
..............................
Sebenarnya Kirana punya
alasan atas semua yang ia lakukan saat itu, bukankah cinta tidak bisa
dipaksakan, pada siapa hati jatuh cinta kadang kita tidak bisa menentukan, ia
sudah berusaha mati-matian untuk bisa mencintai Dito, cowok keren yang selalu
menghujaninya dengan berjuta perhatian, menghiasi masa-masa SMA Kirana. Melihat
perhatian Dito, juga cintanya yang semakin hari semakin besar, membuat Kirana
merasa bersalah jika terus bersama dengannya sedang hatinya malah sudah ia
persembahkan untuk laki-laki lain, laki-laki yang Kirana tahu pasti, tak kan
membalas cintanya, karena ia menyimpan semuanya dengan sangat rapi, tersembunyi
di sudut hatinya.
Maka, Kirana mengumpulkan
segenap keberanian untuk menjelaskan semuanya pada Dito tentang perasaannya, tapi
mungkin saat itu adalah saat yang sangat tak tepat, ketika Kirana ke kelas
Dito, yang dilihatnya adalah pemandangan yang sungguh tak terduga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar